Kekasih…
Ketika raga tak lagi merekat
Mengapa jiwamu pun tak kau sisakan untuk ku
Lalu, kemana mesti mengais jejakmu
Bilakah terbawa lekat ombak
Kekasih....
Tidakkah kau rasakan buliran rindu
Menyelimuti sekujur ku
Tidakkah kau rasakan getar langkahku
Terseok menggapai nafasmu
Ingin kupagut langkahmu kembali
Meski hanya tuk mendekap
Meluruhkan luka yang kian menggurat
Merasakan apa yang tak pernah mampu ku maknai
Atas apa yang tersemai dalam ku, dalam mu
Kekasih....
Mengapa tak kudapati ronamu
Kurasakan kau kian beringsut menjauh
Meski tlah ku beri itu
Segumpal cinta,
Dengan penuh keyakinan yang meradang
Nelangsaku
Kurasakan senyap merayapiku
Kemana kau kini rembulan ku
Nafasku kian menjulur menghisap aroma mu
Tak kutemui kau di sana
Adakah kau melepasku
Dari sepi yang menghimpit,
Dari keadaan yang semakin memburam
Duhai kekasih anak cucu Adam
Tidakkah ingin kau lumat aku dalam hangat kelam
Merengkuh aku dari gelisah yang menghentak
Rasakan tiap detak ketakutanku
Endapan kenelangsaanku atas penantianku padamu
Karna sungguh....
Betapa aku tak mampu berpijak disini,sendiri.....tanpamu
Andai saja kau
Andai saja aku tak pernah mengenalmu
Mungkin hati ini tak akan pernah terluka
Andai saja tak pernah kau menyapaku
Mungkin jiwa ini tak akan pernah menangis
Andai saja tak pernah kau merengkuh aku
Mungkin raga ini tak akan terkoyak
Andai saja jiwa ini tak terbuai
Mungkin aku masih mampu..
Menopang nafas ini
Menariknya, menghelanya dengan seutas senyum
Andai saja kau tak pernah merompakku
Mungkin aku masih mampu berlayar
Memacu biduku
Mengepakkan sayapku
Meniupkan terompet kemenangan
Tapi kau telah merekatku dalam gelap itu
Melelehkan sukma atas aku
Dan membiarkan aku mengais onar dalam hampa
Kekasih....
Andai saja kau tak pernah mengukir luka atas dosa yang terburai
Mungkin namamu masih bernafas di sini
Mungkin bayang mu masih terpatri erat
Di palung hati ku
Mungkin dunia tak akn pernah menghujatku