Kamis, 05 Juni 2008

puisi

Kekasih…

Ketika raga tak lagi merekat

Mengapa jiwamu pun tak kau sisakan untuk ku

Lalu, kemana mesti mengais jejakmu

Bilakah terbawa lekat ombak


Kekasih....

Tidakkah kau rasakan buliran rindu

Menyelimuti sekujur ku

Tidakkah kau rasakan getar langkahku

Terseok menggapai nafasmu


Ingin kupagut langkahmu kembali

Meski hanya tuk mendekap

Meluruhkan luka yang kian menggurat

Merasakan apa yang tak pernah mampu ku maknai

Atas apa yang tersemai dalam ku, dalam mu


Kekasih....

Mengapa tak kudapati ronamu

Kurasakan kau kian beringsut menjauh

Meski tlah ku beri itu

Segumpal cinta,

Dengan penuh keyakinan yang meradang





Nelangsaku


Kurasakan senyap merayapiku

Kemana kau kini rembulan ku

Nafasku kian menjulur menghisap aroma mu

Tak kutemui kau di sana


Adakah kau melepasku

Dari sepi yang menghimpit,

Dari keadaan yang semakin memburam


Duhai kekasih anak cucu Adam

Tidakkah ingin kau lumat aku dalam hangat kelam

Merengkuh aku dari gelisah yang menghentak

Rasakan tiap detak ketakutanku

Endapan kenelangsaanku atas penantianku padamu

Karna sungguh....

Betapa aku tak mampu berpijak disini,sendiri.....tanpamu

Andai saja kau


Andai saja aku tak pernah mengenalmu

Mungkin hati ini tak akan pernah terluka

Andai saja tak pernah kau menyapaku

Mungkin jiwa ini tak akan pernah menangis


Andai saja tak pernah kau merengkuh aku

Mungkin raga ini tak akan terkoyak

Andai saja jiwa ini tak terbuai

Mungkin aku masih mampu..

Menopang nafas ini

Menariknya, menghelanya dengan seutas senyum


Andai saja kau tak pernah merompakku

Mungkin aku masih mampu berlayar

Memacu biduku

Mengepakkan sayapku

Meniupkan terompet kemenangan

Tapi kau telah merekatku dalam gelap itu

Melelehkan sukma atas aku

Dan membiarkan aku mengais onar dalam hampa


Kekasih....

Andai saja kau tak pernah mengukir luka atas dosa yang terburai

Mungkin namamu masih bernafas di sini

Mungkin bayang mu masih terpatri erat

Di palung hati ku

Mungkin dunia tak akn pernah menghujatku